
Mengapakah kita mesti malu memperoleh nilai kecil dalam sebuah ujian sekolah, sedangkan kita tidak pernah merasa malu dengan nilai kecil dari amal ibadah kita? Haruskah sanjungan dari manusia melenakan kita dari sanjungan Sang Maha Pemilik Segala Sanjungan? Mengapakah orangtua lebih merasa kalangkabut manakala anaknya tidak lulus ujian sedangkan ketika anaknya tidak beribadah mereka tenang-tenang saja?
Wahai saudaraku, apakah yang engkau takuti dalam kehidupan ini? Kemiskinan, kebodohan, atau kematian? Mengapa engkau tidak mendekatkan dirimu pada Sang Pemberi Rizki, Penguasa Ilmu, Penguasa Hidup dan Mati sehingga ketakutanmu akan hal-hal tersebut akan sirna. Wahai saudaraku, apakah engkau lebih memilih menggadaikan kejujuranmu hanya demi memperoleh kedudukan dunia yang belum tentu engkau dapatkan tanpa restu dan rido dari-Nya. Sedangkan engkau tahu bahwa Ia lebih menyukai kejujuranmu. Wahai saudaraku, bisa jadi engkau tidak lulus akan ujian manusia, tetapi justru engkau lulus dari ujian-Nya terhadapmu. Berbahagialah saudaraku, engkau yang telah memilih jalan kejujuran. Berbahagialah..... (to be continued)
No comments:
Post a Comment
Make your comments brief!